Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label artikel. Tampilkan semua postingan

Kamis, 13 Agustus 2020

Foto2 rangkaian acara Kunjungan LDA Karaton Surakarta Hadiningrat di Malang.





Pertama-tama kami haturkan banyak terima kasih kepada Allah SWT dan kepada para kerabat kami yang berkenan hadir dalam kunjungan di Malang beberapa waktu silam.





Dalam kunjungan yang berlangsung beberapa hari ini kami isi penuh bersama-sama dalam nuansa kegembiraan dan ketenangan hati tanpa ada rasa sedikitpun kertengkaran dan perselisihan.





Hubungan yang ada akan senantiasa selalu terjaga dan terpelihara dengan baik secara lahir maupun batin yang dalam selayaknya sebagai satu keluarga yang utuh.





Dalam kunjungan kali ini Lembaga Dewan Adat Karaton Surakarta Hadiningrat diwakili oleh Ketua LDA GKR. Koesmoertiyah Wandansari, GKR. Retno Dumillah, KPH. Edi Wirabumi, KRMH. Bimo, KRMH. Bobby Parikesit, BRAj. Ayu, BRAj. Sedah Mirah, KP. Huda, KRMT. Bimo Satriyo, KRAT. Kresna Soesamto yang menyempatkan untuk berkunjung ke kediaman kami yang sederhana di Malang.





Pada kesempatan ini pula kita rayakan bersama Hari Ulang Tahun Gusti Is (GKR. Retno Dumillah) yang ke 66 secara sederhana dan penuh rasa kekeluargaan di Malang.





Berikutnya adalah acara pernikahan Kerabat kami sentono Trah IX di Hotel Singhasari Resort Batu yang kita hadiri secara symbolis sebagai perwakilan dari LDA & Kerabat Karaton Surakarta Hadiningrat dengan menggunakan busana Jawi pakem Surakarta.




Tali silaturahmi ini akan senantiasa kami jaga dengan baik meski dalam masa Pandemi dengan mematuhi protokoler Covid 19.

Kamis, 17 November 2016

The way to display our humble foyer...

Selasa, 27 September 2016

Beberapa sudut penataan galeri dan kediaman kami pribadi di Malang...

Jumat, 16 September 2016

A little Knowledge we would like to share...


Dalam beberapa tahun belakangan ini kami memang mengoleksi barang2 kayu2 an yang merupakan ex. Indonesian Imperial Heritage untuk mengisi dan mendekor rumah kediaman kami sendiri yang sederhana di Malang.

Mengapa kami mengoleksi furniture-furniture dari Old Imperial Family tersebut? Dan apa perbedaan dari furniture asal Daleman dan furniture lain yang ada di pasaran yang pada saat itu berada di tangan masyarakat umum tetapi juga kalangan high class? Pada artikel ini kami tidak membahas jenis furniture low end dan repro hanya barang asli halus kasta top dan barang halus ex. Imperial Heritage of Jawa.

Pada article ini ada beberapa pembahasan yang akan kami perjelas dimulai dari makna ukiran, cat tulang sebagai media pewarnaan, dan penggunaan prodo original tua, dan kehalusan garap dan perbandingan nya.

Pada furniture high class original antik tetapi bukan barang Imperial heritage (priyayi dan keluarga ningrat) furniture tersebut biasanya diplitur biasa dan tidak menggunakan media pewarnaan Cat Tulang. Sedangkan pada pewarnaan dan gincuan furniture Jawa jelata maka penggunaan Prodo tidak akan pernah ada. Dan apakah keistimewaan cat tulang dan perbedaan nya dengan cat kayu biasa?

Cat tulang adalah salah satu cat yang berasal dari kebudayaan Jawa kuno (berasal dar Perancis dan Italy) yang dibuat dengan media tulang atau kulit kerang yang dihancurkan menjadi zat calcium apabila di daerah pesisir dan diberi pewarnaan alam yang menggunakan buah Pacar (warna merah yang normalnya disebut Gincu) daun daunan untuk warna hijau, arang untuk warna hitam dan sebagainya. Sedangkan untuk gincu merah Peranakan menggunakan kulit buah Manggis yang berwarna merah coklat  keunguan.

Contoh penggunaan cat tulang original pada furniture Jawa Perancisan

Kemudian makna ukiran dan jenis2 ukiran pada Javanese old Imperial Family Furniture biasanya menggunakan perlambang dan menggunakan ukiran Hewan Suci seperti Peksi Dewata, Nogorojo, nogo Manglar, dan diukir dengan menggunakan makna yang mendalam dan masih menggunakan system ukiran yang primitif untuk menandakan kerumitan dan kehalusan garap nya. Hewan2 tersebut diukir sangat berbeda dengan furniture rakyat jelata dan ukiran nya pun sangat hidup. Berbeda total dengan jenis garap repro Jepara yang kaku (njejegeg) dan tidak mencerminkan sebuah kehidupan.

Pada selanjut nya kami membahas penggunaan prodo (warna Prada Gold leaf original) ini menjadi a bit tricky dimana ada 3 macam prodo yang selama ini kami temukan (asli) prodo Jawa Imperial, prodo Peranakan dan Prodo China Original Import Qing dynasty dan ke 3 nya memiliki keunikan dan media nya sendiri.

Pada prodo Import China original tua, prodo yang digunakan berwarna kuning seperti kunyit dan memang bisa bertahan dengan warna tersebut meski telah berusia ratusan tahun (contoh terlampir)



 Contoh Prodo Qing Imported setelah proses pengerokan

Sedangkan pada Prodo Peranakan menggunakan gold leaf yang ada di Indonesia pada jaman dahulu sama seperti prodo Jawa hanya media untuk menempelkan nya berbeda dimana prodo Peranakan menggunakan Media lem Kanji (perekat dari bahan tepung Jagung) sehingga berkesan tebal dan ndableg dan pada Prodo Peranakan patina debu dan kotoran sangat susah untuk dihilangkan karena menyatu dengan lem kanji tersebut sehingga pada usia diatas 150 th menjadi coklat muda tanpa bisa dibersihkan lagi.

Contoh patina super tua pada prodo Peranakan yang berubah menjadi coklat muda

Sedangkan prodo original Javanese Imperial furniture menggunakan 2 metode penempelan yaitu langsung pada kayu dengan perekat putih telur dan yang ke 2 menggunakan gold leaf yang direkatkan pada bidang kayu yang telah digincu merah terlebih dahulu agar prodo terlihat lebih menyala dan media perekat nya tetap sama menggunakan putih telur.

Prodo Jawa Tua original tanpa media Gincu merah

Prodo original tua merupakan Gold leaf original Emas 18kt yang dihaluskan dan dibuat khusus untuk keperluan Furniture dan art object Gilding purposes. Berbeda dengan jaman sekarang dimana banyak orang berkata prodo tetapi menggunakan Cat Prada emas bubuk murahan.
Dan bagaimana membedakan gold leaf dengan cat prada bubuk? Jawaban nya mudah (...Emas Asli tidak takut Api...) dibakar maka akan terlihat dimana cat prodo akan meruntus dan hangus dimana gold leaf tidak akan terjadi perbedaan kecuali pada lem nya yang terbakar (pada prada peranakan dan prada Jawa yang diulang)
Pada sedikit article kami kami akan mengulas juga tentang kehalusan garap pada furniture original tua Imperial Family dibandingkan dengan furniture repro maupun furniture jawa Primitif.

Pada furniture jawa primitif ukuran sebuah ketuaan adalah pecokan kayu makin tua maka pecokan nya makin terlihat patina nya. Sedangkan pada furniture Imperial Heritage hal tersebut jelas tidak ada setelah 1870... penggunaan gergaji sling pada bidang2 lurus seperti meja, pintu lemari jelas akan terlihat jelas karena its Imperial Furniture yang pada saat itu sudah lengkap alat pertukangan nya.
Sebagai perbandingan pintu kayu jati galeri kami dibuat pada tahun 1880 dan sudah presisi dan menggunakan system eropa (gergaji sling tua yang dihaluskan) bisa kami bayangkan apabila pintu galeri kami dibuat dengan system pecokan ala desa alangkah menjijikan nya... dan jelas berkesan kumuh bagai rumah keluarga menengah ke bawah pada jaman itu.

 Penggunaan gergaji sling pada pembuatan meja makan Imperial Heritage komplit dengan patina dan jamur nya

Demikian juga dengan Furniture Imperial Family penggunaan alat2 modern telah masuk di Indonesia sejak abad 18 pertengahan meski hanya terbatas di kalangan tertentu saja di masyarakat ningrat dan The Have family yang memiliki hubungan kuat dengan bangsa Eropa di Indonesia.

Hal tersebut juga berlaku untuk gebyok, tiang2 penyangga pendopo dan lain2 jelas telah menggunakan peralatan modern jika itu merupakan barang Imperial family dan berbeda dengan permainan primitif semakin besar kayu semakin mahal... itu hanya berlaku di desa dan gebyok lurah. Kehalusan garap, media pewarnaan, ketipisan, dan kerumitan garap ukiran justru membuat sebuah barang Imperial Heritage itu begitu berharga tentu saja hal itu harus dilengkapi pengetahuan yang lebih mendalam lagi tentang patina kayu dan pakem barang Jawa original.
Prodo Jawa Kompeni tua yang sudah membatu dan tidak bisa lagi dibersihkan

Demikian sekira nya sedikit article untuk kami bagikan yang pengetahuan tersebut kami dapatkan selama beberapa tahun bergelut di bidang furniture original Imperial Heritage of Jawa yang keindahan nya sangat memukau dan akan kami lanjutkan untuk merawat dan melestarikan nya di kemudian hari.

Translate

Total Tayangan Halaman