Batik memang adalah sebuah mahakarya leluhur Nusantara yang wajib dan seyogyanya dilestarikan dan dipertahankan.
Leluhur dan nenek moyang kami memang sempat mengoleksi berbagai jenis batik yang kami lanjutkan hingga saat ini untuk dapat dilestarikan hingga ke anak cucu kami di kemudian hari.
Koleksi hingga ratusan kain ini pun telah 20% rusak parah termakan serangga karena tersimpan selama 50th di lemari tanpa pernah disentuh hingga saat ini kami masih berusaha memilah milah satu per satu untuk kami rawat dan kami jadikan dekorasi di dalam rumah kediaman kami di Malang.
Batik memiliki seni tertinggi dalam seni lukisan dan proses pengerjaan nya memakan waktu hingga 3 bulan lama nya untuk 1 kain dan itulah yang membuat kami semakin tertarik untuk mengoleksi nya.
Ada beberapa jenis batik dalam jajaran koleksi kami termasuk batik Sogan Kraton (solo dan jogja) batik peranakan (lasem) dan batik pekalongan juga beberapa lembar batik kompeni. Pada postingan kali ini kami ingin menampilkan batik Pekalongan, Lasem dan sogan untuk bisa saling berbagi bersama para kolektor Nasional yang lain.
Batik Pekalongan - memiliki corak warna yang cerah dan menarik dengan proses pengerjaan yang lembut dan detail luar biasa.
NOS dengan lapisan Malam dan sticker toko dengan tahun 1910 merupakan
salah satu jenis Batik Pekalongan yang sangat indah dan rumit pengerjaan
nya
Batik Tiga Negeri - salah satu dari mahakarya leluhur yang proses
pembuatan nya sangat rumit untuk dapat mencapai 3 warna merah darah ayam
(Lasem), Biru Indigo (Pekalongan) san warna khas Sogan Solo kuning
kecoklatan. Untuk setiap pembuatan batik jenis ini kain harus menjelajah
3 daerah tersebut pada jaman dahulu, maka tidak heran apabila batik
Tiga Negeri sast itu hanya bisa dipakai oleh kaum The Have dan Ningrat
saja.
Berikut adalah sebagian dari koleksi kami yang berupa batik peranakan
yang kemungkinan besar berasal dari Lasem sebagian besar masih NOS dan
malam nya pun masih lengket dan like new... jenis ini berkembang pesat
di pesisir Utara Jawa di antara akhir abad ke 19 hingga awal abad 20an.
Begini lah cara kami untuk mendisplay kain kain batik kami ini agar
tidak rusak dan juga dapat bermanfaat sebagai dekorasi ruangan yang
berkesan etnik dan grand...
0 komentar:
Posting Komentar