Sebuah
mahakarya dari ex. Indonesian Imperial Heritage of Java yang kami
peroleh sudah cukup lama ini memiliki segudang kisah unik dibalik nya.
Dengan ukiran timbul 3 dimensi yang sangat detail dan primitif lengkap
dengan segala patina kayu yang telah berusia ratusan tahun ini menyimpan
segudang misteri dibalik keanggunan nya.
Blawong ini memiliki kepala singa 3 dimensi yang merupakan symbol dari
sebuah trah tertentu di Jawa Tengah dan memiliki dua nogorojo yang
sedang mengawal sang Raja yang sedang bersemedi., maka itu blawong ini
kami namakan Blawong Pandita Ratu Samadi yang menjadi tajuk daripada
Sasana Panembahan kami sendiri di Malang, namun... ada seorang kawan
baik kami dari trah Jogjakarta yang mengatakan ada cerita menarik
dibalik Blawong ini sendiri dikala Pangeran Samber Nyawa sedang
bermeditasi di tepi Gunung Kidul dan mendapatkan Sepasang Betok (pusaka
tua tindih) yang kemudian dinamakan Kanjeng Kyai Budho oleh Beliau.
Segala cerita dan legenda memang menyelimuti Blawong yang luar biasa ini
namun dibalik itu bahan kayu nya yang sudah membatu ini pun tidak dapat
kami identifikasi terbuat dari kayu apa namun ukiran dan detail garap
primitif Daleman nya masih amat sangat khas dan bukan sembarang orang
dari kasta priyayi pun sanggup untuk memiliki blawong ini.
Dengan tebal 17cm lebar 33cm dan panjang 67cm blawong ini jelas bukan
barang pada umum nya dan dengan detail garap yang hidup dan dramatis
yang layak untuk menjadi Top End Blawong Collection kami di galeri kami
di Malang.
0 komentar:
Posting Komentar