Terkadang
memiliki hobby mengoleksi porcelain memang tidak lah mudah di masa2 ini
karena 80% dari barang yang beredar di pasar adalah barang STW dan
barang gawan (personal import) dan barang2 ini tentunya bukan saja
menurunkan pamor barang2 yang original tua tetapi juga mempengaruhi
image dari barang2 tersebut secara keseluruhan dimata umum.
Secara pribadi, kami mencintai segala benda cantik, tua, utuh, dan bukan barang kelas rakyat.
Segala benda2 ini bukan saja memiliki nilai koleksi yang amat tinggi tetapi juga memiliki nilai sejarah dan pelestarian kebudayaan masa lampau yang pernah tergilas oleh berkembang nya jaman.
Piring Imari Edo era selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi kami secara pribadi untuk mengoleksi nya karena keberadaan nya yang nyaris punah. Imari sebenarnya adalah nama pelabuhan exportir porcelain di Jepang yang seluruhnya dibuat di Arita dan ada yang warna dan ada yang blue and white. Perkembangan piring Imari warna sudah menginjak sempurna sejak tahun 1700 an dan segala Arita Yaki pada jaman itu memang dibuat thematic untuk hadiah2 pada ocassion tertentu dan dibuat juga berdasarkan kasta yang ada di Jepang.
Pada sepasang piring Arita Yaki kami ini memiliki theme sepasang burung bangau yang berarti ini adalah hadiah untuk pasangan pengantin baru, burung bangau melambangkan kedamaian dan kerukunan di rumah tangga di kebudayaan Asia Timur.
Sedangkan technique pengglasiran nya dan technique pembakaran nya sangatlah primitive dan tidak rata sehingga banyak sekali bagian porcelain samping piring yang tidak tertutup glazir dan juga dari peyot nya piring ini yang disebabkan pembakaran kiln yang belum sempurna apabila dibandingkan dengan porcelain Imari pada era Meiji dan Showa yanh sudah jauh lebih sempurna.
Ukuran ke 2 piring ini adalah 32cm diameter dan merupakan salah satu pasangan piring koleksi pribadi kami sendiri hingga saat ini.
Sold to Surabaya..
0 komentar:
Posting Komentar